Sunday, May 5, 2013

Makna Semantika al-Qur’an




Oleh: Muhammad Barir
Pada dasarnya semantik merupakan ilmu yang berhubungan dengan fenomena makna dalam pengertian yang lebih luas dari kata. Sedemikian luasnya sampai-sampai hampir semua yang berkemungkinan  memiliki makna dianggap layak sebagai objek semantika.[1] Semantika merupakan ilmu linguistik yang mengkaji makna yang lebih dalam dari arti karena makna yang dicari semantik adalah makna konsep yang menjadi esensi yang tersembunyi dari sebuah kata yang menjadi inti yang dalam dan memiliki weltanschauung yang berada dibalik kata, menyibak yang batin di dalam yang dhohir.
Definisi secara etimologi semantika ialah kata yang berasal dari bahasa Yunani “sema” yang berarti “tanda” dalam bentuk kata benda, sedangkan dalam bentuk kata kerja “semaino” adalah menanda.
Menurut Muhammad Walidin bahwa secara etimologi semantik adalah makna to signify atau melakukan pemaknaan. Sedangkan makna semantika jika dihubungkan dengan al-Qur’an dengan istilah “Semantik al-Qur’an” menurutnya adalah ilmu untuk mengetahui makna sebuah kata/ kalimat dalam al-Qur’an.[2]
Thosihiko mendefinisikan semantika sebagai kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan sampai akhirnya menemukan pengertian konseptual weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu, tidak hanya sebagai alat bicara dan berfikir tetapi yang lebih penting lagi ialah pengkonsepan dan penafsiran dunia yang melingkupinya. Semantik dalam pengertian itu adalah semacam weltanschauung-lehre, kajian tentang sifat dan struktur pandangan dunia sebuah bangsa saat sekarang atau atau pada priode sejarahnya yang yang signifikan, dengan menggunakan alat analisis metodologis terhadap konsep pokok yang telah dihasilkan untuk dirinya sendiri dan telah mengkristal kedalam kata-kata kunci bahasa itu. Dengan demikian Semantika al-Qur’an bisa difahami dengan Weltanschauung al-Qur’an atau pandangan Qur’ani yaitu visi Qur’ani tentang alam semesta.[3]
Dari sepintas pemahaman, dapat ditemukan bahwa semantika adalah kajian dalam mencari makna konsep yang tentunya lebih dalam daripada makna dhohir teks, makna konsep lebih abadi karena tidak terbatas pada teks itu saja melainkan turut mencari alasan alasan pandangan dunia atas makna dari suatu teks.
Semantik dalam hubunganya dengan sign bisa memiliki dua hubungan, pertama hubungan semantik dengan tujuan kata diutarakan dan hubungan semantik dengan cara perujukan makna.[4] Sehingga semantik membantu untuk bisa mengetahui maksud dari kata dan bagaimana cara kara diutarakan, tentunya dengan pengertian ini kajian semantic menempati posisi yang lebih luas dari ilmu yang sebatas mengkaji makna tersurat karena semantika mengkaji makna tersirat dan alasan pemilihan kata, dan penjelasan penggunaan kata tiap masanya.



[1] Thosihiko Izutsu, Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), hlm. 2.
[2] Muhammad Walidin, pendekatan Semantik dalam Studi Islam.dalam  http//:www.slideshare.net. akses 23 Februari 2013.
[3] Thosihiko Izutsu, Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), hlm. 3.
[4] J.D. Parera, Teori Semantik (Jakarta: Erlangga, 2004),  hlm. 11.

No comments:

Post a Comment