Tuesday, September 22, 2015

Perkembangan Studi Hadis di PTAIN Berdsarkan Karya Penulisan Tesis





Karya ini ipersembahkan kepada
 Dr. Nurun Najwah, M.Ag



 







Disusun Oleh :

Muhammad Barir, S.Th.I
NIM 1420510012



KONSENTRASI STUDI AL-QUR’AN DAN HADIS
PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 
YOGYAKARTA
2015

A.    Pendahuluan
Perkembangan studi hadis di Indonesia tidak sesemarak perkembangan studi al-Qur’an dan tafsir. Muncul istilah untuk menanggapi hal tersebut bahwa keilmuan hadis telah matang dan hampir hangus terbakar. Apa yang terjadi dalam dunia kecendekiawanan muslim berbanding terbalik dengan kajian hadis di dunia Barat. Cendekia kajian hadis banyak bermunculan disertai dengan lahirnya karya mereka yang bahkan menjadi rujukan utama oleh kalangan akademisi muslim sendiri. Di antara mereka adalah G. H. A. Juynboll, Joseph Schacht, dan Harald Motzki.
Selain pesantren yang menjadi barometer kajian intelektual khas Indonesia, Perguruan tinggi juga merupakan penyeimbang kajian-kajian keislaman dengan perkembangan-perkembangannya yang telah bersentuhan dengan kajian Barat. Kritik tajam terhadap kajian hadis yang belakangan datang secara bertubi-tubi, direspons dan dikaji ulang oleh sarjana-sarjana muslim di perguruan tinggi. Kapasitas dan keunggulan dibidang informasi menjadikan perguruan tinggi sebagai lembaga yang berada di garda depan pertemuan keilmuan antara Barat dengan Timur. 
Berangkat dari asumsi bahwa perguruan tingi merupakan barometer kajian hadis di Indonesia, maka penulis mencoba melakukan kajian historisitas perkembangan hadis yang dalam dunia intelektualitas di perguruan tinggi. Kajian pada tulisan ini terfokus pada topik perkembangan keilmuan hadis berdasarkan karya tesis yang hadir di PTAIN. Dari sini, penulis membatasi kajiannya pada karya-karya tesis yang ditulis di UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Sunan Ampel hingga 2003 dan UIN Sunan Kalijaga antara tahun 2009 hingga 2015 awal, di mana saat itu merupakan tahun-tahun dapat diaksesnya data terbaru hingga tulisan ini dibuat. Dari data tersebut pula nantinya akan dapat diketahui karakter penulisan hadis, tentang kecenderungan sifat penelitian, metode, dan jenis penelitian tesis yang menggambarkan sejauh mana kajian hadis berkembang.
B.     Sejarah Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia
Pada 1931, sekembalinya ia dari al-Azhar, Mahmud Yunus merintis sebuah Lembaga pendidikan yang menjadi cikal-bakal perguruan tinggi di Indonesia. Lembaga ini ia namakan dengan Islamic College. Dengan terpengaruh oleh kurikulum al-Azhar, Islamic College awal masih terdiri dari dua fakkultas, yakni Fakultas Syari’ah dan Pendidikan Bahasa Arab. [1] Kondisi Lembaga tersebut yang serba kekurangan baik tenaga pengajar dan akomodasi teksnis mengakibatkan lembaga ini terseok-seok dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar dan sempat berhenti pada tahun 1933. Keadaan tersebut diperparah oleh kedatangan kedua penjajah Belanda yang menumpangi sekutu pada tahun 1945. Kondisi ini mengakibatkan ditutupnya lembaga tersebut. Setelah kondisi politik cukup stabil dan disertai dengan dukungan pemerintah, maka lembaga rintisan Mahmud Yunus kembali dibuka oleh Bung Karno pada tahun 1946.
Pada tangga 22 Maret 1948, Nama Islamic College  dirubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Peralihan ini tidak berlangsung lama seiring diserahkannya fakultas-fakultas keagamaan dari UII kepada Kementrian Agama RI pada tahun 1950 dengan keluarnya PP. No. 34 th 1950. Di bawah naungan Kemenag, nama PTAIN kemudian dikenal oleh masyarakat luas sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam di bawah naungan negara. PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) kemudian melebur dengan ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) pada 1960.[2]  Dengan bertambahnya kapasitas PTAIN ketika ADIA masuk, maka pada 1957 nama PTAIN berubah menjadi IAIN. Status Perguruan Tinggi pun berganti menjadi Institut.[3]
Perkembangan kajian hadis era ini cukup mengalami perkembangan. Pada era IAIN pula, dibentuk sebuah tim khusus yang diketuai oleh Dr. T. M. Hasbi ash-Shiddieqy  dalam merumusan kurikulum dibidang hadis. Pada era ini, IAIN memiliki dua cabang yang terletak di Jakarta (saat ini dikenal dengan UIN Syarif Hidayatullah) dan di Yogyakarta (yang saat ini dikenal dengan UIN Sunan Kalijaga). Terdapat empat fakultas yang dimiliki oleh IAIN, yakni: Fak. Ushuluddin, Tarbiyah, Syari’ah, dan Adab. Dengan cukupnya tenaga pengajar dan fasilitas yang ada, IAIN pada tahun 1971 telah siap membuka perguruan pascasarjana. Pada era ini, terjadi perombakan jurusan. Jurusan Tafsir Hadis yang sebelumnya menjadi bagian dari fakultas Syariah dipindah alihkan kepada jurusan Ushuluddin dengan alasan paradigmatis. [4]
Perkembangan selanjutnya terjadi tahun 2000-an. Tuntutan mengikuti perkembangan global mengakibatkan perguruan tinggi yang masih berbentuk institut perlu diintegrasikan dengan keilmuan alam seperti sains, kedokteran dan ilmu-ilmu eksakta lainnya. Di Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002.[5] Sedangkan, di Yogyakarta, transformasi Institut Agama ISlam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga terjadi pada tahun 2004 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni. Perubahan ini pada akhirnya dideklarasikan pada tanggal 14 Oktober 2004. Periode transisi ini terjadi ketika UIN berada di bawah kepemimpinan periode pertama Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah (2001-2005). Perkembangan ini diikuti penyampaian design paradigm UIN pada Workshop Redesign Akademik dari IAIN menuju UIN tahun 2005. Sebuah paradigm baru diajukan dalam menandai pergeseran dari paradigma Dikotomis-atomistik menuju paradigma Integratif-Interkonektif.[6]
Pada tahun 2014 di Yogyakarta, dengan alasan kebutuhan intensitas kajian al-Qur’an dan Hadis yang masing-masing dianggap akan lebih baik jika berdiri sendiri, maka terjadilah pemisahan antara jurusan yang intens mengkaji al-Qur’an dan Tafsir dengan jurusan yang intens mengkaji Hadis. Dari sini pula muncul dua jurusan yakni Ilmu al-Qur’an dan Tafsir dan jurusan Ilmu Hadis. Pemisahan jurusan ini sekaligus menjadi sebuah eksperimen yang mencoba memberikan jawaban atas kurangnya karya dibidang hadis jika dibandingkan dengan al-Qur’an. Era ini bertepatan dengan periode kepemimpinan Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin.
C.    Daftar Judul-judul Tesis di PTAIN
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M. Tasrif, memuat bahwa sampai 2003, karya tesis dalam kajian Hadis yang dikeluarkan olah PTAIN Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya adalah sebanyak 47 karya. Di antara karya tersebut masing-masing terdiri dari 30 karya tesis yang dikeluarkan oleh UIN Sunan Kalijaga, 11 karya tesis yang dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan 6 karya tesis yang dikeluarkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya.

1.      Tesis kajian hadis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hingga Agustus 2003
No
Nama
Judul
Kategori
Tahun
1
Hajam Dahlan
Hadis Marfu’, Mauquf, dan Maqtu’: Pengertian, Perkembangan, dan Pengamalannya
Pustaka: Metodologi
1986
2
Masyitoh
Telaah Hadis i Imam Khomeini
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
1994
3
Khairi
Penyelesaian Hadis Mukhtalif : Studi Kasus atas Hadis-hadis Shalat qashar
Pustaka: Tematik
1997
4
Suherman Rifa’i
Studi terhadap Kriteria Malik bin Anas dalam Periwayatan : Analisis terhadap al-Muwatha’
Pustaka: Kitab
1998
5
Muhid
Abu Hurairah dan Konstribusinya dalam Periwayatan
Pustaka: Tokoh
1999
6
Thabibatussa’adah
Kepemimpinan Perempuan dalam Islam : Studi tentang Hadis Perempuan Menjadi Imam bagi Laki-laki
Pustaka Konseptual
1999
7
Luqmanul Hakim
Inkarus Sunnah periode Klasik : Studi Historis tentang Ingkarus Sunnah Periode Klasik dan Peranan Imam Syafi’I dalam Membela Sunnah
Pustaka: Sejarah Intelektual Hadis
1999
8
Rizka Maulan
Dakwah Rasulullah SAW dalam Sunnah : Studi Kasus tentang Hadis-Hadis Bukhari Muslim
Pustaka: Kitab
2000
9
Nur Hamidah
Wanita dalam Perspektif as-Sunnah : Kajian Hadis Tematik dalam Bukhari Muslim
Pustaka: Tmatik
2000
10
Lisfa Sentoisa Aisyah
Hadis-Hadis Mursal dalam Kitab al-Muwatha’ Karya Imam Malik bin Anas al-Asbuli : Studi Pandangan Imam Malik aatas Hadis Mursal
Putaka: Kitab
2001
11
Muhammad Irfan Hilmi
Konstribusi Asbab al-Wurud terhadap Pemahaman Hadis secara Kontekstual
Pustaka: Metodologi
2001

2.      Tesis kajiasn hadis di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya hingga 2003
No
Nama
Judul
Kategori
1
Muhammad Sarlan
Studi Komparatif antara as-Syafi’I dan Ahmad bin Hanbal mengenai Hadis Dha’if
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
2
Muhtaram
Kwalitas Hadis tentang Taqdir : Suatu Kajian Kritik Hadis
Pustaka: Tematik
3
Mas’adah
Kwalitas Hadis tentang Qunut : Studi Kritik Hadis dan Aplikasi Kehujjahannya
Pustaka: Tematik
4
Khamim
Hadis-hadis Kitab Fathul Mu’in karya al-Malibari : Studi Takhrij al-Hadis dan Aplikasi Kehujjahannya
Pustaka:
Kitab
5
Wahidul Anam
Hadis Bahts Masail Nahdlatul Ulama’ Tahun 1985-1995Studi Kritik Sanad dan Matan Hadis
Pustaka: Sejarah Intelektual Hadis
6
Nur Fadlillah
Kontroversi terhadap Validitas Hadis Mutawatir
Pustaka: Metodologi

                                                   

3.      Tesis UIN Sunan Kalijaga hingga tahun 2003
no
Nama
Judul
Kategori
Tahun
1
M.F. Hasyim
Al-Bukhari : Pemikiran dan Pendidikannya Dibidang Fiqih
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
1995
2
Kadarusman
Argumen Kesetaraan dalam Kritik Jender : Studi Kritis atas Pemikiran para Feminis
Pustaka: Konseptual
2003
3
Dadang Hermawan
Gagasan Paulo Freire tentang Pembebasan : Tinjauan Kritis dari Perspektif al-Qur’an dan Hadis
Pustaka Tokoh dan Pemikiran
2001
4
Ach. Mustain
Hadis Kontradiktif : Studi Pemikiran Ibn Qutayba dalam Kitab Ta’wil Mukhtalif al-Hadis
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
1998
5
Chudori
Hadis-Hadis Nabi dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah : Sebuah Upaya Purifikasi Hadis-Hadis Nabi
Pustaka: Sejarah Keilmuan Hadis
1988
6
Muhibbin
Hadis dalam Perspektif Kontemporer : Kajian Kritis terhadap Hadis-hadis Politik
Pustaka: Konseptual
1994
7
Alamsyah
Ibn a-Qayyim al-Jauziyah tentang Studi Kritis Matan Hadis
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
1997
8
Muhammad Sabir
Inkar Sunnah : Telaah Perspektif Historis
Pustaka: Tematik
1997
9
Daharmi Astuti
Kitab al-Muwattha’ Malik : Studi atas Latar Belakang Penulisan dan Posisinya di antara Kutub as-Sittah
Pustaka: Kitab
2001
10
Moh. Akib Muslim
Klasifikasi Kwalitas Hadis menurut Imam Tirmidhi: Sebuah Ijtihad Imam Tirmidhi dalam Menentukan Kriteria Hadis Hasan
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
2001
11
Abdul Hakim
Konflik Sahabat dan Implikasinya terhadap Periwayatan Hadis: Studi Kritis terhadap Aliran Sunni-syiah
Pustaka: Sejarah Keilmuan Hadis
1999
12
Zainuddin MZ
Konsep Hadis dalam Pendidikan Pranatal
Pustaka: Konseptual
1997
13
Muhammad Zain
Kredibilitas Abu Hurayrah dalam Perdebatan: Suatu Tinjauan dengan Pendekatan Fenomenologis
Pustaka: Sejarah Keilmuan Hadis
1999
14
Muhammad Alifuddin
Kritik Matan Hadis: Studi terhadap Pemikiran Muhammad al-Ghazali 1917-1996
Pustaka: Tokoh dan Pemikiran
1999
15
Nurun Najwa
Metodologi Ilmu Jarh wa at-Ta’dil: Pendekatan Ontologis dan Epistemologis
Pustaka: Teori dan Metodologi
1997
16
Suharto
Metodologi Pendidikan Agama Islam Menurut al-Qur’an dan As-Sunnah
Pustaka: Konseptual
1996
17
Tuti Harwati
Pemahaman Kiai Pesantren terhadap Hadis-hadis Misoginis dan Implikasinya terhadap Gender Equality: Studi di Pondok Pesantren Nurul Hakim dan Tahfiz al-Azizah
Lapangan:
Konseptual (Gender)
2002
18
Teguh
Pembelaan terhadap Sunnah: Studi atas Pemikiran asy-Syafii
Pustaka:
Tokoh dan Pemikiran
1999
19
Zaim el Mubarok
Pemikiran Fazlur Rahman tentang Sunnah dan Hadis
Pustaka:
Tokoh dan Pemikiran
1999
20
Muh Tasrif
Pemikiran Hadis di Indonesia: Wacana tentang Kedudukan dan Pemahaman terhadapnya
Pustaka:
Sejarah Keilmuan Hadis
2003
21
Syamsuddin
Pemikiran Ibn Hajar al-Atsqalani tentang Hadis-hadis Muskil dalam shahih Bukhari
Pustaka:
Tokoh dan Pemikiran
1996
22
Ali Masrur
Perkembangan Penulisan hadis
Pustaka:
Keilmuan Sejarah
1998
23
Syafaul Mudawam
Prinsip-prinsip dasar al-Sunnah sebagai Sumber Shariah Islam
Pustaka:
Teori Metodologi
1998
24
Abdul Haris
Rekonstruksi Studi Kritik Matan Hadis: Reevaluasi terhadap Unsur Terhindar dari Sudhudh dan Illat sebagai Kaidah Keshahihan Matan Hadis
Pustaka:
Teori Metodologi
2000
25
Zikri Darusamin
Studi atas Pemikiran Ignas Goldziher tentang Hadis
Pustaka:
Tokoh dan Pemikiran
1997
26
S. Assa’idi
Studi Hadis atas Sekte-sekte dalam Islam
Pustaka:
Sejarah Keilmuan Hadis
1994
27
Ibnu Muhdir
Studi tentang Kriteria Sunnah dan Bid’ah menurut M. Hasbi ash-Shiddieqy
Pustaka:
Tokoh dan Pemikiran
1998
28
M. Subkhi Hasbi
Studi Unsur-unsur Perjanjian Baru dalam Literatur Hadis
Pustaka:
KItab
1997
29
Muh Anis
Telaah Kependidikan tentang perlakuan Orang Tua terhadap Anak menurut al-Qur’an dan al-Hadis
Pustaka:
Konseptual
1989
30
Acep Sugiri
Takhrij Hadis-hadis tentang Wasiat untuk ahli Waris: Kajian Sanad dan Matan
Pustaka:
Tematik
2003



Tabel perbandingan karya tesis Hadis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga hingga tahun 2003

no
Universitas
Metodologi
teori
Tokoh
Pemikiran
Tematik
Kitab
Konsep
Sejarah
Total
1
Syarif Hidayatullah
2
2
2
3
1
1
11
2
Sunan Ampel
1
1
2
1
-
1
6
3
Sunan Kalijaga
3
11
2
2
5
6
30


4.      Tesis Kajian Hadis di UIN Sunan Kalijaga dari tahun 2009 hingga awal tahun 2015
Terdapat sekitar 62 karya tesis yang bisa diakses pada tahun 2015 yang sample tesis tersebut ditulis mulai 2009 higga pertengahan 2015.  Di antara keenampuluh dua tesis yang ada di Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga tersebut, 45 merupakan hasil dari riset pustaka dan 17 lainnya merupakan hasil dari riset lapangan. Riset lapangan terlihat lebih sedikit terutama mulai dari tahun 2012 hingga pertengahan 2015. Bahkan, pada tahun 2013, 2014, dan 2015 awal, tidak terdapat Tesis yang merupakan hasil dari riset lapangan.[7]
a)      Tesis dalam bidang Hadis riset Pustaka
no
Nama
Judul
Kategori
Tahun
1
Ruslan Fariadi

Konseptual
2009
2
Soir
Konseptual

2009
3
Tsalis Muttaqin

Sejarah Keilmuan
2009
4
Bagus Mustakim
Teori dan Metodologi
2009
5
Duwi Hariono
Sejarah dan Gerakan
2010
6
Hadian Rizani

Teori dan Metodologi
2010
7
Khoirun Nisa
Tematik
2011
8
Aat Hidayat
Konseptual
2011
9
Muhammad Shofiyyudin
Sejarah dan Gerakan
2011
10
Yusriandi

Tokoh dan Pemikiran
2011
11
Umi Aflaha
Sejarah dan Gerakan
2011
12
Ashep Salahuddin
Konseptual
2011
13
Haidi Hajar Widagdo
Konseptual
2011
14
Ahmad Mubarok
Kitab
2011
15
Surahmat
Kitab
2011
16
Purnomo
Konseptual
2011
17
Ahmad Lutfian Antoni
Teori dan Metodologi
2011
18
Ali Yusuf
Teori dan Metodologi
2012
19
Zunly Nadia

2012
20
Sawun
Tokoh dan Pemikiran
2012
21
Mohammad Barmawi
Kitab
2012
22
Hasan Mahfudh
Tokoh dan Pemikiran
2013
23
Laily Liddini
Konseptual
2013
24
Muhammad Achwan Baharuddin
Tokoh dan Pemikiran
2013
25
Sit Qurrotul Aini
Kitab
2013
26
Magomed Magomedov
Tokoh dan Pemikiran
2013
27
Otong Suhendar
Tokoh dan Pemikiran
2013
28
Lutfiyani
Konseptual
2013
29
Muhammad Farah ubaidillah
Konseptual
2013
30
Amrullah Harun

Kitab
2013
31
Mohamad Nursyansyah
Tokoh dan Pemikiran
2013
32
M. Syafi’
Teori dan Metodologi
2013
33
Ulin Nuhana Ahsan
Konseptual
2013
34
Hanifatullaila Budiyani
Konseptual
2014
35
Mu’jizat abdur Razaq
Konseptual
2014
36
Limmatus Sauda’
Teori dan Metodologi
2014
37
Lenni Lestari
Kitab
2014
38
Mokhamad Sukron
Sejarah dan Gerakan
2014
39
Benny Afwadzi
Teori dan Metodologi
2014
40
Muhammad Irfan Helmy

Tokoh dan Pemikiran
2014
41
Rohmansyah
Sejarah dan Gerakan
2014
42
Muhammad Bahauddin
Kitab
2014
43
Mukhtasar
Konseptual
2014
44
Ahmad Isnaeni
Tokoh dan Pemikiran
2015
45
Nasrul Hakim
Kitab
2015

b)      Tesis dalam bidang Hadis riset lapangan
no
Nama
Judul
Kategori
Tahun
1
Rahmah Setiawati
Pendidikan
2009
2
M Mustanadi
Pendidikan
2009
3
Khairul Anam Siddeh
Pendidikan
2009
4
Siti Nurul Atiqah
Pendidikan
2009
5
Kaspullah
Living Hadis
2010
6
Ghufran Hamzah

Fenomena Gender
2010
7
Ummu Sa’adah
Fenomena Politik
2011
8
Abdurrahman
Pendidikan
2011
9
Anis Habibah
Pendidikan
2011
10
Zainal Muttaqien

Pendidikan
2011
11
Zuri Pamuji
Pendidikan
2011
12
Arwani
Pendidikan
2011
13
Samin
Pendidikan
2011
14
Mukharis
Pendidikan
2011
15
Muhamad Azuddin
Pendidikan
2011
16
Agus Fahrudin
Pendidikan
2012
17
M. Rofiq Junaidi
Living Hadis
2012





5.      Proposal Tesis yang Masuk di UIN Sunan Kalijaga pada akhir 2014[8]
Konsentrasi Al-Qur’an dan al-Hadits (SQH) D
Minat Studi Hadis

No
Nama
NIM
Judul Proposal
1.
Ismail
1320511027
Konsep Pakaian menurut Kelompok Salafi Banyumas (analisis pemahaman kelompok salafi terhadap hadis-hadis pakaian)
2.
Abdurrahman Abu Hanif
1320510018
Majelis Dhuha Bantul Yogyakarta (Living Hadits sebagai fenomena gerakan sosial)
3.
Abdul Aziz
1320510005
Periodesasi Kajian Kritik Matan Hadits: Analisis perkembangna metodologi kritik matan hadits
4.
Moh Muhatadlor
13205110066
Analisis Hermeneutika Filosofis dalam memahami Hadits Missoginis (studi atas pemikiran Hans George Gadamer)
5.
Abdul Basyir
1320511084
Estetika Kenabian pada Lesbumi NU Grobogan (analisa Semiotika Charles Sandres Pierce)
6.
Usep Rusmana
1320511107
Hadits tentang Larangan Wanita Shalat Jama’ah di Masjid (Perspektif Muhammad Al-Ghazali)
7.
Hasisul Ulum
1320511106
Hadits dalam Perspektif Gender: (Tinjauan)
8.
Ali Mahfuz Munawar
1320511012
Hadits Mutasyabihat Dalam Fathul Bari (studi komparatif pemahaman Ibnu Hajar al-Asqolani dan Abdul Aziz bin Baz)
9.
Rahmadi Wibowo Suwarno
1320512075
Pemikiran Khatib al-Baghdadi tentang Kritik Hadits dalam Kitab al-Kifayah fi  Ma’rifati Ushul ilm al-Riwayah
10.
Lukman Hakim
1320511051
Pembelaan Dr. Daud Rasyid terhadap Hadis
11.
Lutfi Rahmatullah
1320512067
Epistemologi Studi Hadits Orientalis (Studi Komparatif antara Joseph Schacht dan Harald Motzki Menganenai Orientalis Hadits)


D.    Faktor Perkembangan Riset Studi Hadis di PTAIN : Sebuah Analisa
Sebelumnya, Atho’ Mudhzhar menyatakan bahwa perkembangan studi Islam di PTAIN ditandai dengan munculnya matakuliah metodologi penelitian pada awal 1990-an. Hal tersebut berlanjut pada kritik hampir keseluruhan aspek kajian keislaman yang sebelumnya tidak tersentuh. Secara garis besar, menurutnya, ada tiga jenis metodologi yang berkembang seiring terbangunnya budaya kritis. Pertama adalah metodologi penelitian al-Qur’an dan tafsir. Kedua adalah metodologi penelitian hadis, dan ketiga adalah metodologi penelitian Ushul Fiqh.[9]
Selain, dengan masuknya literatur hadis melalui buku dan mahasiswa alumnus luar negeri, kajian hadis di PTAIN berkembang seiring banyaknya kegiatan baik seminar, konverensi, maupun event lainnya yang bertaraf regional, nasional, hingga internasional. Hal tersebut sebagaimana baru-baru ini atas kedatangan Profesor Hadis dari Iran pada Maret 2015 yang sekaligus menjadi penanda terbukanya sekat yang selama ini membatasi hubungan Sunni-Syi’ah. selain itu, dibentuknya (Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis se-Indonesia) FKMTHI pada tahun 2012 di bawah naungan ditjen Kemenag RI menjadi jembatan penghubung antar cendekia dan aktivis Hadis. Lembaga lainnya yang turut berkembang dalam mendukung dan mengakomodasi kegiatan diskusi dan kepenulisan di bidang al-Qur’an dan Hadis adalah lembaga Pusat Studi al-Qur’an dan Hadis (PSQH) sebagaimana di UIN Sunan Kalijaga yang hingga 2015 dipimpin oleh Dr. Abdul Mustaqim sebagai direktur lembaga ini.
Dengan terbukanya komunikasi antar akademisi hadis dan didikung oleh paradigm Integratif-interkonektif yang dikembangkan oleh Amin Abdullah mengakibatkan masuknya keilmuan sosial, antropologi, etnografi, fenomenologi, dan lain sebagainya yang dengan keilmuan-keilmuan itu, lahir matakuliah baru yakni Living Hadis dengan terbitnya buku Metodologi Living Hadis pada tahun 2007. Living Hadis sendiri merupakan bentuk kajian fenomenologis atas gejala yang muncul dan berkembang di Masyarakat yang didasari oleh hadis sebagai esensi fenomena tersebut yang bermula dari fenomena qur’anic in every day life.[10] Lahirnya Living Hadis sebagai salah satu matakuliah, turut menyertai matakuliah-matakuliah baru lainnya seperti filologi, sosiologi agama, dan hermeneutika al-Qur’an dan Hadis yang menandai era keterbukaan semangat zaman (zeitgeist)[11] dari kungkungan dikotomi dualisme ilmu selama ini.
Jika melihat perkembangan riset hadis dari tahun-ketahun berdasarkan judul tesis di Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya, maka terlihat pergerakan dari kajian ilmu syarh wa ma’an al-hadis ke arah fikrul as-Sunnah. Dalam artian hadis yang dijadikan objek kajian di PTAIN telah dikaitkan dengan studi kontekstual dengan mempertimbangkan aspek historisitas yang berkaitan dengan unsur kebudayaan, sosial, dan politik yang mengitarinya dan menjadi sebuah sunnah yang berkembang dalam masyarakat ketika era rasulullah dan terus dicari runtutan transmisinya hingga sampai pada kita era ini. salah satu tokoh yang banyak dijadikan rujukan oleh mahasiswa-mahasiswa dalam melakukan interpretasi al-Qur’an dan Hadis secara kontekstual adalah Fazlur Rahman dengan teori Double Movement-nya. Dalam Islam and Modernity ia menyebut bahwa: The process of interpretation proposed here consists of a double movement, from the present situation to Qur’anic times, then back to the present. “proses memahami al-Qur’an yang dimaksud di sini terdiri dari gerakan ganda, dari situsi saat ini menuju pada masa al-Qur’an, kemudian kembali pada masa saat ini”.[12]
Selain dukungan dari berkembangnya pemikiran hadis di kalangan muslim. Hal lain yang memicu semangat kajian hadis adalah intervensi akademisi Barat terhadap otentisitas hadis seperti GHA Juynball yang menyanggah kepercayaan bahwa hadis bersambung dengan era Nabi, Ia dengan teori common link menyatakan bahwa hadis terputus dan baru ditulis setelah 180 tahun diabaikan.[13] Intervensi inilah yang pada gilirannya mempengaruhi sarjana hadis untuk mengikuti setiap perkembangan kajian hadis dari kalangan outsider. Di Indonesia sendiri muncul nama Kamaruddin Amin yang lulus dengan predikat Summa Cumlaude dalam bidang studi Islam di Rheinischen Friedrich Wilhelms Universitaet Bonn, Jerman. Ia mengkritisi hadis Bukhari Muslim yang telah dianggap valid oleh para ulama sebelumnya. Ia juga menawarkan pentingnya kajian matan dikarenakan kajian sanad yang banyak memiliki permasalahan. Hal tersebut ia sampaikan seiring upayanya dalam mengusung teori sanad cum matan.[14] Di luar sisi negatif dan positifnya, pengaruh Barat tersebut menjadi salah satu faktor berkembangnya kajian hadis.
   Dari analisis ini, ada tiga aspek yang memicu perkembangan kajian hadis, yakni : 1) Munculnya Lembaga dan Organisasi yang menaungi Kajian Hadis, 2) pergeseran dari paradigma Dikotomis-atomistik menuju paradigma Integratif-Interkonektif dengan ditandai peralihan dari IAIN ke UIN dan lahirnya keilmuan baru, dan 3) Intervensi sarjana Barat yang mengembangkan kajian kritis terhadap hadis dan aspek historisitasnya yang direspon oleh sarjana Muslim dengan turut mengembangkan kajian hadis

E.     Kesimpulan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kajian hadis di Indonesia berkembang sejak tahun 2004 ke atas: pertama adalah pada tahun ini, dibuka kerangka paradigm baru peralihan IAIN menuju UIN yang menandai era keterbukaan keilmuan yang dulu terdikotomi. Kedua banyaknya literature yang masuk sebagaimana literature para orientalis yang memicu tindaklanjut oleh sarjana muslim. Ketiga adalah kembalinya sarjana Indonesia dari studi di luar negeri dengan mengikutsertakan keilmuan mereka. Kemudian juga sarjana asing yang turut meramaikan diskursus hadis melalui seminar, riset dan lain sebagainya. Faktor lain adalah banyaknya lembaga yang muncul dan organisasi baik di bawah naungan kampus maupun inisiatif dari mahasiswa.
Ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai tolok ukur perkembangan hadis. Pertama adalah lahirnya penlitian lapangan dibidang hadis yang sebelumnya tidak ada hingga tahun 2004, kedua adalah munulnya keilmuan baru yang masuk seperti hermeneutika dan living qur’an yang lahir dari qur’anic in every day life. Dalam living Qur’an ini, analisis yang digunakan sangat beragam tentang berbagai fenomena dari gender hingga analisis wacana kritis. Pendekatan yang digunakanpun semakin beragam dari antropologi hingga etnografi.
Mengenai perkembangan kajian tesis bisa dilihat dari perbandingan tiga Universitas Islam Negeri. Sebagaimana dalam table berikut:

no
Universitas
Metodologi
teori
Tokoh
Pemikiran
Tematik
Kitab
Konsep
Sejarah
Total
1
Syarif Hidayatullah
2
2
2
3
1
1
11
2
Sunan Ampel
1
1
2
1
-
1
6
3
Sunan Kalijaga
3
11
2
2
5
6
30


Datar Pustaka


Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012).
Daftar Proposal berdasarkan data yang dihimpun jurusan Agama dan Filsafat Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga pada 2014.
Fazlur Rahman, Islam and Modernity (Chicago: University of Chicago Press, 1982).
Kamaruddin Amin, Metode Kritik Hadis (Jakarta: Hikmah, 2009).
Katalog Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
M. Mansur , “Sejarah Living Qur’an”, dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metodologi Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2007), hlm. 5.
Muhammad Tasrif, Kajian Hadis di Indonesia: Sejarah dan Pembaruan (Ponorogo : Stain Ponorogo Press, 2007).
Qamar, Mujamil. Fajar Baru Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 2012).

Sahiron Syamsuddin, “Sebuah Pendahuluan”, dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metodologi Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2007).

Sejarah UIN Syarif Hidayatullah, dalam http://www.uinjkt.ac.id , diakses pada 22 Maret 2015.




[1] Muhammad Tasrif, Kajian Hadis di Indonesia: Sejarah dan Pembaruan (Ponorogo : Stain Ponorogo Press, 2007), Hlm. 28.
[2] ADIA adalah akademi yang didirikan oleh orang yang sama dengan pendiri Islamic College.salah stu lembaga yang pernah didirikan oleh Mahmud unus.  ADIA didirikan pada tahun 1957.
[3] Muhammad Tasrif, Kajian Hadis di Indonesia: Sejarah dan Pembaruan (Ponorogo : Stain Ponorogo Press, 2007), Hlm. 30.
[4] Muhammad Tasrif, Kajian Hadis di Indonesia: Sejarah dan Pembaruan (Ponorogo : Stain Ponorogo Press, 2007), Hlm. 45.

[5]Sejarah UIN Syarif Hidayatullah, dalam http://www.uinjkt.ac.id , diakses pada 22 Maret 2015.
[6] Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. vi.
[7] Katalog Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
[8] Daftar Proposal berdasarkan data yang dihimpun jurusan Agama dan Filsafat Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga pada 2014.
[9] Mujamil Qamar, Fajar Baru Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 2012), hlm. 69-70.
[10] M. Mansur , “Sejarah Living Qur’an”, dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metodologi Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2007), hlm. xivi

[11] Sahiron Syamsuddin, “Sebuah Pendahuluan”, dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metodologi Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2007), hlm. xiv.
[12] Fazlur Rahman, Islam and Modernity (Chicago: University of Chicago Press, 1982). hlm. 5.
[13] Sahiron Syamsuddin, “Sebuah Pendahuluan”, dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metodologi Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2007), hlm. xivi.
[14] Kamaruddin Amin, Metode Kritik Hadis (Jakarta: Hikmah, 2009), hlm.58.

No comments:

Post a Comment