Sunday, November 1, 2015

Abraham Geiger What Did Muhammad Borrow from Judaism? a Response




Oleh : Muhammad Barir, S.Th.I : 1420510012
Dipersembahkan kepada : Ahmad Rafiq, Ph.D.
Studi al-Qur’an dan Hadis
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yoryakarta,
2015
Islam dalam bingkai kesejarahan merupakan agama yang lahir dan memiliki persentuhan kultural dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Begitu juga pertsentuhan dengan agama-agama lainnya yang telah lebih dulu dipeluk, dipercayai, dan diyakini di dalam konteks Bangsa Arab saat itu. Nabi Muhammad sebagai sosok historis, petualang, dan seorang yang memiliki jaringan dengan bangsa luar terutama diddukung oleh profesinya sebagai seorang pedagang yang hilir mudik melakukan perjalanan hingga Syam dan Yaman menemui berbagai klien dari agama apa pun membuka sekat pengetahuan yang membangun sosok Muhammad SAW.
Abraham Geiger kemudian mengasumsikan, pengalaman Muhammad SAW menjadi kunci atas gerbang pengetahuan Yahudi yang kemudian disertakan dan diadopsi oleh Islam di dalam Kitab Sucinya al-Qur’an. Menurut Geiger, terdapat dua macam cara adopsi yang dipakai Muhammad SAW, pertama adalah adopsi secara radikal berupa konsep yang hampir utuh dan menyisakan kata kunci-kata kunci yang mirip atau bahkan sama sebagaimana yang telah dikenal dan dipakai dalam kitab orang-orang Yahudi. Kedua adalah adopsi konsep yang telah dirombak ulang menjadi konsep yang benar-benar baru, namun memiliki gagasan yang sama mirip berupa doktrin keagamaan, hokum legal formal, maupun, pandangan hidup.
Pada aspek pertama, yakni adopsi radikal yang ditudingkan ke dalam islam adalah penggunaan istilah-istilah Yahudi dalam hal ini terdapat empat belas istilah yang dikemukakan Geiger: yakni :
No
Istilah
No
Istilah
No
Istilah
1
Tabut
6
Darasa
11
Furqan
2
Taurat
7
Rabbani
12
Maun
3
Jannatu Adn
8
Sabt
13
Masani
4
Jahannam
9
Sakinah
14
Malakut
5
Ahbar
10
Taghut


Sedangkan, secara konseptual, terdapat tiga pandangan yang telah diadopsi Muhammad SAW. Pertama ialah konsep doktrinal (Doctrinal views), konsep moral – legal (Moral and Legal Rules), dan konsep pandangan dunia (Views of life).
Ada beberapa catatan yang mungkin bisa dipertimbangkan dalam mengimbangi tulisan Geiger dalam artikelnya yang berjudul what did Muhammad Borrow from Judaism? :
1.      Kalau dikatakan Nabi Muhammadmeminjam konsep agama Yahudi, hal ini sebenarnya bukanlah masalah, malah menjadi keharusan bagi Islam yang telah mengaku sebagai agama penerus dan perevisi agama-agama sebelumnya.

2.      Kerangka kronologis yang dipakai Geiger dalam melihat metode Nabi Muhammad yang mencoba menggunakan Terma dan Konsep yang sebelumnya miliki Yahudi adalah dengan reduksi tradisi yahudi, kemudian insersi tradisi, dan terakhir hingga konstruksi pada tradisi baru. Abraham Geiger secara historis mengakui prosedur dakwah nabi yang futuristik karena dapat menggenggam banyak dari pemeluk.

Agama sebagai bentuk kepercayaan tidak sepenuhnya bisa dicerna melalui kacamata historis. Agama merupakan hal yang unik dengan pertimbangan pewahyuan (revelation) yang dipercayai.


No comments:

Post a Comment