Friday, June 15, 2012

NILAI SOLUTIF TAFSIR KONTEMPORER DALAM GEJOLAK PERBEDAAN UMAT


NILAI SOLUTIF TAFSIR KONTEMPORER DALAM GEJOLAK PERBEDAAN UMAT

Gejolak umat berlatar perbedaan merupakan fenomena yang saat ini benar-benar terjadi jauh melampaui apa yang menjadi substansi agama Islam yang mengajarkan ketauhidan, yang artinya, sebenarnya umat islam merupakan ummatan wahidatan yang terikat oleh benang persatuan dan persaudaraan. Namun sebagai manusia yang dikaruniai akal yang berbeda-beda tiap individu akan membuat perselsihan-perselisihan dan dari perselisihan individu ini nantilah yang menjadi pemicu lahirnya perselisihan global.
Perselisihan yang tidak dapat dihindarkan ini melahirkan banyak kelompok islam, dan berangkat dari sinilah dimulai suatu sikap eksklusif dari beberapa kelompok terhadap kelompok lain yang sebenarnya adalah saudara seiman sendiri, Gus Dur dalam bukunya Islamku Islam Anda Islam kita berargumen bahwa saat ini umat islam menggembor-gemborkan permasalahan kecil dan melupakan permasalahan besar. Umat saat ini terpecah belah dalam perdebatan furu’iyah (persoalan cabang agama) yang bahkan sampai merambah kepada tindak vandalisme, namun umat melupakan permasalahan besar dimana walaubagaimanapun perbedaan hanya pada isu furu’ yang seharusnya tidak melupakan masalah inti agama dengan ajaran tauhidnya. Jadi intinya adalah walaubagaimanapun jauhnya perbedaan, umat tetaplah berada dalam kesamaan dalam arti kesamaan dalam menjadi hamba Allah.  
Pentingnya persatuan dengan sikap inklusif merupakan suatu sikap yang saat ini sudah mulai coba di tanamkan diberbagai negara yang memiliki penduduk islam, pada tahun 2005 telah dilaksanakan suatu konverensi yang menjadi manivestasi dari kesadaran akan pentingnya persatuan umat. Konverensi ini berlagsung selama tiga hari mulai tanggal 4 sampai 6 juli di Amman Yordania yang dihadiri perwakilan dari sekitar 49 negara. Yang dari konverensi ini muncul sebuah kesadaran pemahaman bahwa saat ini umat memiliki persamaan yang lebih banyak daripada perbedaanya.
Urgensi mencari nilai solutif dalam tafsir kontemporer saat ini merupakan hal yang harus terus digencarkan guna menarik umat dalam ruang kesadaran bahwa semua muslim apa pun perbedaanya tetaplah merupakan saudara dan jangan sampai perpecahan ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang berkepentingan merusak islam dari dalam.
Berangkat dari itu semua, tafsiran al-Qur’an yang sholih likulli zaman wa makan merupakan sebuah harapan yang dapat memberi pencerahan tentang nilai kandungan ayat-ayat yang memiliki pesan persatuan umat dalam menanggapi permasalahan saat ini, tentunya dengan pendekatan inklusif tanpa adanya bentuk tendensi yang malah mensekat-sekat umat.
Salah satu nilai urgensi penafsiran kontemprer lain ialah tentang proses memberi gambaran tentang sikap muslim dalam bingkai perbedaan, yang diharap bisa bermunculan tafsir-tafsir yang bisa mengeksplorasi ayat-ayat mengenai konsep perbedaan, konsep jihad, konsep dakwah, dan konsep persaudaraan secara solutif atas permasalahan saat ini.

No comments:

Post a Comment